Capek dengan Moving Class? pikir sekali lagi.

Moving class mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para mahasiswa/i. tapi bagi siswa-siswi sekolah menengah atas moving class merupakan hal baru. moving class merupakan suatu keharusan bagi sekolah yang melaksanakan sistem kredit semester. Sudah mengertikah anda tentang sistem kredit semester atau yang sering kita sebut dengan SKS? Sistem kredit semester merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.  SKS membantu peserta didik dalam mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Juga peserta didik dapat menyelesaikan pendidikan sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Dibandingkan dengan sistem paket yang mewajibkan setiap peserta didik mengikuti cara belajar yang sama. Hal itu juga dapat diartikan bahwa peserta didik yang mempunyai kemampuan atau minat lebih sepeti dipaksa harus mengikuti cara belajar peserta didik dengan kemampuan ataupun minat yang standar. Maka hal ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah pendidikan yang dialami oleh Indonesia dengan cepat. Salah satu kegiatan dalam SKS adalah moving class. Moving class sendiri berasal dari bahasa inggris. Moving = pindah. Class= kelas. Bukan kelas yang berpindah-pindah mengikuti peserta didik, tetapi peserta didik yang harus berpindah untuk mencapai kelas mata pelajaran yang akan ia ikuti. Kedengaran nya sedikit rumit memang. Capek, pasti hal pertama yang terlintas difikiran kita mengenai moving class adalah capek. Bagaimana tidak, setelah tenaga fikiran kita terkuras oleh pelajaran yang kita ikuti di dalam kelas tenaga fisik kita masih harus dikuras untuk mencari kelas selanjutnya yang akan kita ikuti. Belum lagi apabila jarak antara kelas kedua yang akan kita ikuti berada jauh dari kelas pertama kita.  Berapa banyak waktu yang akan terbuang hanya untuk berpindah kelas? Tunggu dulu, dibalik itu semua moving class mempunyai sangat banyak manfaat bagi kita para peserta didik dan para guru. apakah itu? Moving class yang terkesan melelahkan dan membuang-buang waktu justru dapat meminimalisir tingkat rasa bosan dan kantuk di dalam kelas. Mengapa? Karena di setiap mata pelajaran kita akan merasakan suasana yang berbeda, kelas yang berbeda. Disaat pelajaran berlangsung kadang kita merasa ingin cepat-cepat keluar dari kelas itu. Jika kita mempunyai kelas yang menetap, maka kita baru bisa keluar dari kelas saat jam ke-4 berakhir.  Tentunya dapat anda bayangkan betapa bosan dan jenuhnya kita berada di dalam kelas yang sama dengan orang-orang yang sama selama 4 jam pelajaran. Tetapi dengan adanya moving class, fikiran kita dapat di refresh setiap 2 jam sekali dengan berpindah kelas. Udara diluar kelas yang membuat fikiran kita kembali segar. Untuk para pengajar, moving class memudahkan mereka untuk melakukan proses mengajar karena mereka tidak perlu lagi bolak-balik dari satu kelas  ke kelas lain nya. Mereka cukup menunggu para peserta didik datang di kelas sesuai mata pelajaran yang mereka ajarkan. Selain itu, ada pula keuntungan lain yang dimiliki oleh moving class. Yaitu dengan adanya moving class tentunya kita tidak lagi ada papan bertuliskan “10 ipa 1” “10 ips 1” dan lain-lain di setiap pintu kelas.  Yang ada hanyalah penamaan kelas sesuai dengan mata pelajaran. Maka dari itu kelas tersebut hanya terfokuskan untuk satu mata pelajaran. Kelas tersebut dapat dipenuhi oleh semua fasilitas penunjang mata pelajaran tersebut yang otomatis akan menunjang proses belajar mengajar. Keuntungan lain yaitu, tidak ada lagi sifat menguasai suatu kelas. Kini setiap sudut sekolah menjadi milik bersama dan menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan nya.  lihat? Dibalik semua hal negatif yang dimiliki, moving class juga  mempunyai banyak sekali dampak positif untuk kita semua khususnya bagi para pelajar dan juga guru-guru. Semua hal yang kita lakukan tentunya mempunyai sisi baik dan buruk. Tergantung kepada kita dalam menyikapi hal tersebut. Be positive!